[REVIEW] Jalan-Jalan Inspiratif di Gelar Produk UKM Yogyakarta, Penuh Produk Unik dan Menarik
Mei 01, 2019![]() |
| Suasana Gelar UKM Yogyakarta |
Baru-baru ini ada pameran produk UKM di Yogyakarta yang diselenggarakan di UAD (Universitas Ahmad Dahlan). Sebagai penyuka kuliner dan fashion, otomatis saya kepingin dong melihat produk-produk di acara ini. Terlebih lagi, biasanya produk-produk UKM sangatlah unik dan memiliki keunggulan tersendiri dibanding produk populer yang sudah beredar di pasaran.
Pameran di UAD ini bertemakan 'Gelar Produk Pelaku Makanan, Minuman, Craft, dan Fashion Istimewa' dan diadakan oleh Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta (www.diskopumkm.jogjaprov.goid) dan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta (www.plutjogja.com). Setelah saya melihat poster event ini dari salah seorang teman di Instagram, alhasil saya langsung cus pergi ke lokasi pada Rabu (1 Mei 2019). Apalagi 1 Mei merupakan tanggal merah yang artinya saya bisa bebas jalan-jalan.
Sesampainya di sana, saya langsung menyantap beberapa produk (karena lapar). Tidak lupa setelah itu saya juga meyambangi stand fashion, hingga berbincang-bincang dengan pemilik stand. Setelah bertemu dengan para pelaku UMKM, saya langsung menyadari, betapa banyak orang kreatif yang terus bersemangat untuk menggapai mimpinya. Karena itu, sayang sekali jika saya tidak membagikan pengalaman saya saat jalan-jalan dan mengobrol dengan para pemilik usaha.
Nah, di tulisan kali ini, saya akan memberikan beberapa ulasan produk dan kisah inspiratif beberapa pelaku UKM di Yogyakarta.
* Review Produk UKM Yogyakarta *
Siapa sih yang nggak suka cokelat? Hampir semua orang (terutama anak muda) menyukai makanan ini. Tapi jarang-jarang saya menemukan cokelat buatan lokal. Sontak, saya kagum saat melihat ada produk cokelat lokal di acara ini. Cokelat ini memiliki nama Makaryo Chocolate. Dari namanya saja sudah keliatan lokal banget, bukan? Harganya juga sangat terjagkau, hanya Rp. 6.000,- saja.
Saya memilih yang rasa teh hijau alias green tea karena jenis rasa green tea lagi populer akhir-akhir ini. Sebelumnya, saya juga pernah memakan cokelat rasa green tea dari produk bermerk terkenal. Jadi, saya membeli cokelat Makaryo untuk membandingkan bagaimana rasanya. Apakah lebih enak atau sama saja? Dalam hati, saya berpikir paling rasanya akan biasa saja, tapi ternyata salah.
![]() |
| Makaryo Green Tea |
Rasa Manis yang Pas di Lidah dan Tidak Pahit
Cokelat rasa teh hijau ini rasanya cocok banget dengan lidah saya. Berbeda dengan cokelat bermerk terkenal yang pernah saya cicipi sebelumnya. Cokelat rasa green tea yang pernah saya makan dulu rasanya agak pahit namun Makaryo Chocolate ini sama sekali nggak pahit. Selain itu, rasa manisnya sangat pas di lidah, tidak terlalu manis seperti beberapa merk cokelat populer. Akhirnya, saya menghabiskan 1 cokelat rasa teh hijau saat itu juga.
Memakai Gula Semut
Lebih menariknya lagi, cokelat Makaryo tidak memakai gula seperti kebanyakan cokelat, namun memakai gula semut. Gula ini merupakan gula merah versi bubuk yang berbahan dasar nira dari pohon kelapa atau pohon aren. Jadi, gula yang dikandung di cokelat Makaryo sangat alami, bukan pemanis buatan.
Harga Makaryo Chocolate (Green Tea): Rp. 6.000,00
Makaryo Chocolate
Alamat: Jalan Brigjend Katamso Nomor 13, Wates, Kulon Progo
No. Telepon: 081227645999
Usai mencicipi cokelat, saya jalan-jalan lagi dan menemukan stand yang memamerkan produk perikanan. Karena saya selalu kagum dengan pelaku UKM perikanan, akhirnya saya langsung mendekati stand yang bernama Ema Food ini. Ada seorang bapak yang menyambut saya dengan murah senyum.
Lalu, saya ditawarkan untuk mencicipi sambel lele yang menjadi salah satu produk andalannya. Saya sangat penasaran dan antusias untuk mencobanya mengingat saya belum pernah mendengar ada sambel bernama sambel lele.
![]() |
| Sambel Lele dari Ema Farm |
Cocok untuk Anak yang Tidak Suka Makan Lele
Lele di sambel ini sudah diolah sedemikian rupa sehingga tidak terlihat bentuk lele. Saya sendiri sewaktu kecil termasuk orang yang tidak begitu suka memakan lele jika masih terlihat bentuknya. Hal ini juga terjadi pada beberapa anak kecil yang saya kenal. Jadi, waktu saya melihat tekstur sambel lele, otomatis saya cukup senang. Makanan ini bakal cocok dimakan mereka yang nggak gitu suka ikan atau lele.
Rasa Pedas dan Asin yang Sangat Cocok Untuk Lauk Nasi
Sambel lele ini pun rasanya cukup lezat menurut saya, sangat cocok dijadikan sebagai lauk nasi. Ada rasa pedas, campur asin dan gurih. Lalu, seperti ada rasa kemangi yang menggugah selera. Sebagai penyuka sambel, makanan ini merupakan salah satu produk sambel terkreatif yang pernah saya temui.
Kualitas sambel lele ini pun tidak perlu diragukan lagi. Soalnya, pembudidayaan lelenya juga dilakukan dari Ema Food sendiri sehingga kualitas produk makanan olahannya lebih terjamin.
Harga Nasi Sambel Lel: Rp. 5.000,00
Ema Food (Mina Abadhi Farm)
Alamat: Janten RT.6, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
No. Telepon: 0811986350
Setelah mencicipi produk makanan, selanjutnya saya beralih ke stand fashion. Ada berbagai produk fashion di acara ini. Nah, busana eco print dari Mulfa adalah salah satu yang menarik perhatian saya. Terdapat jilbab, outer hingga kaos yang diberi motif dengan eco print.
Saya sebelumnya belum begitu paham apa itu eco print, tapi setelah bertanya-tanya dengan mbak Maria Ulfa (pemilik usaha Mulfa Eco Print), akhirnya saya semakin paham. Ternyata ada berbagai kelebihan dari eco print dibandingkan kain batik biasa yang beredar di pasaran.
Dibuat dengan Warna Alami yang Tahan Lama
![]() |
| Outer dari Eco Print |
Keunggulan eco print sendiri ialah warnanya terbuat dari bahan-bahan alami, seperti dedaunan dan kayu. Dengan warna alami ini, warna kain tidak akan mudah pudar. Kadang, saya sendiri takut jika mencuci pakaian, takut beberapa pakaian akan luntur warna motifnya. Tetapi, dengan baju bermotif eco print, kita tidak perlu cemas lagi.
![]() |
| Bahan untuk Menciptakan Warna |
Motif yang Cocok Bagi Penyuka Busana Etnik
Bagi yang menyukai pakaian bergaya etnik, busana eco print bisa menjadi salah satu koleksi yang harus dimiliki. Saya sangat suka dengan motifnya yang terlihat alami dan klasik. Terlebih lagi, tren busana akhir-akhir ini makin kembali ke motif dedaunan dan floral.
Harga Kerudung Eco Print (Grey Paris): Rp. 150.000,-
Harga Kerudung Sutra Eco Print (110 x 110 cm): Rp. 350.000,-
Mulfa Eco Print
Alamat: Jalan Parangtritis KM 4
No. Telepon: 081575013798
* Kisah Inspiratif Pelaku UKM di Yogyakarta *
Selain mencicipi dan melihat-lihat produk UKM, saya juga mengobrol dengan pemilik stand atau pemilik usaha. Hal ini karena saya ingin tahu, bagaimana mereka bisa mendapat inspirasi dan tekad yang besar untuk mengembangkan usaha.
Salah satu yang membuat saya penasaran adalah stand Chocolate Makaryo. Pemiliknya terlihat masih muda dibanding para pemilik UKM lainnya yang berada di acara ini. Akhirnya, pria berusia 22 tahun bernama Fachri tersebut menceritakan mulai dari awal mendapat ide hingga mampu seperti sekarang.
Ia sebelumnya kuliah jurusan Komunikasi lalu belajar membuat cokelat yang hanya dilakukan 1 minggu. Setelah itu, pada September 2018 ia memutuskan untuk memulai usaha cokelat dengan gula semut.
Alasannya membuat cokelat Makaryo ialah karena ia merasa sulit menemukan makanan oleh-oleh asal Kulonprogo yang tahan lama. Karenanya, ia berkeinginan membuat produk oleh-oleh yang bisa tahan lebih lama. Sementara di Kulonprogo sendiri, buah kakao banyak diproduksi. Sehingga hal ini menjadi inspirasi baginya untuk membuat Makaryo Chocolate.
Kini, produk-produk cokelatnya sudah bisa ditemui di seluruh minimarket Tomira yang ada di Kulonprogo hingga berbagai toko oleh-oleh di Wates. Per bulannya, ia bisa mendapatkan omset sekitar 35 juta rupiah.
Usai berbincang-bincang dengan Fachri, saya merasa salut dengannya karena ia begitu berani membangun usaha di usianya yang terbilang masih muda. Saya juga berharap semoga usahanya semakin maju ke depannya.
Selain Fachri, tentu saja ada banyak pemilik usaha inspiratif lainnya. Misalnya saja, Pak Ardi dari Ema Food. Ia mengatakan usahanya di bidang perikanan begitu lengkap mulai dari pembudidayaan ikan hingga memproduksi makanan. Berbeda dengan produk lainnya yang kebanyakan tidak membudidayakan bahan bakunya sendiri, kualitas produk Ema Food lebih terjamin karena budidaya sendiri. Selain itu, usahanya telah teraftar di Disperindag dan KKP pusat.
![]() |
| Pak Ardi dari Ema Food |
Mbak Maria Ulfa dari Mulfa Eco Print pun tak kalah inspiratifnya. Saya salut dengan kegigihannya belajar eco print. 'Go Green' kini menjadi semboyan dalam UKM miliknya.
![]() |
| Mbak Maria Ulfa saat melayani pelanggan |
Usai bertemu dan mendengar cerita inspiratif mereka, saya jadi turut bersemangat. Kalau mereka bisa, saya dan teman-teman saya yang masih muda pun seharusnya mampu mewujudkan ide-ide kreatif jadi kenyataan.
Ternyata banyak sekali ya pelaku UKM dengan produk-produk kreatif. Saya berharap akan semakin banyak masyarakat Indonesia seperti mereka. Semoga tulisan ini juga memberikan Anda semangat dan inspirasi. (*)
Ternyata banyak sekali ya pelaku UKM dengan produk-produk kreatif. Saya berharap akan semakin banyak masyarakat Indonesia seperti mereka. Semoga tulisan ini juga memberikan Anda semangat dan inspirasi. (*)













0 komentar